Message: Return type of CI_Session_files_driver::open($save_path, $name) should either be compatible with SessionHandlerInterface::open(string $path, string $name): bool, or the #[\ReturnTypeWillChange] attribute should be used to temporarily suppress the notice
Message: Return type of CI_Session_files_driver::close() should either be compatible with SessionHandlerInterface::close(): bool, or the #[\ReturnTypeWillChange] attribute should be used to temporarily suppress the notice
Message: Return type of CI_Session_files_driver::read($session_id) should either be compatible with SessionHandlerInterface::read(string $id): string|false, or the #[\ReturnTypeWillChange] attribute should be used to temporarily suppress the notice
Message: Return type of CI_Session_files_driver::write($session_id, $session_data) should either be compatible with SessionHandlerInterface::write(string $id, string $data): bool, or the #[\ReturnTypeWillChange] attribute should be used to temporarily suppress the notice
Message: Return type of CI_Session_files_driver::destroy($session_id) should either be compatible with SessionHandlerInterface::destroy(string $id): bool, or the #[\ReturnTypeWillChange] attribute should be used to temporarily suppress the notice
Message: Return type of CI_Session_files_driver::gc($maxlifetime) should either be compatible with SessionHandlerInterface::gc(int $max_lifetime): int|false, or the #[\ReturnTypeWillChange] attribute should be used to temporarily suppress the notice
Salam sejahtera untuk kita semua Wasit Nasional Tenis Meja yg tergabung dalam wadah PENGURUS BESAR PTMSI.
Menyikapi ajakan seseorang atau oknum pengurus KONI Pusat untuk mengumpulkan KTP dan Tandatangan yang KATANYA demi menyelamatkan Tenis Meja Indonesia, ternyata dipakai untuk membuat pernyataan Mosi Tidak Percaya terhadap Pengurus PB PTMSI dan yang saat ini ramai diperbincangkan di grup Whatsapp Tenis Meja, maka saya perlu menurunkan tulisan ini guna memberikan PENCERAHAN kepada para wasit dan juga bagi para insan Olahraga Tenis Meja Di Indonesia untuk lebih bijak dalam mensikapi fenomena PEMBUSUKAN dan PENGHANCURAN Organisasi dan Manajemen Tenis Meja Indonesia yang timbul akhir-akhit ini terhadap Pengurus PB PTMSI.
Ibu Pertiwi yang kita cintai membutuhkan kejujuran dari kita untuk berbuat sesuatu dalam mengisi Kemerdekaan dengan membangun sesuai apa yang ada ditangan kita. Khusus untuk kita Wasit Nasional Tenis Meja, yang ada ditangan kita adalah membangun Indonesia dengan Tenis Meja, lebih khusus adalah kita yang membangun dibidang perwasitan.
Dalam sebuah proses membangun, pasti ada kendala dan kesulitan yang dihadapi, diantaranya termasuk menghadapi pribadi dan kelompok PERONGRONG suatu bangsa yang sedang membangun.
Saya jadi ingat dan tertarik dengan apa kata Prof Dr Mahfud MD yg saat ini menjadi Menkopolhukam, bahwa negeri ini tidak kekurangan orang pintar tapi kekurangan orang jujur dan berakhlak.
Pembangunan Bangsa di bidang Olahraga Tenis Meja, juga mendapat tantangan dan hambatan yang tidak mudah, tetapi sebenarnya juga tidak sulit. Hari berganti hari, kisruh di Tenis Meja Nasional tak pernah berakhir dan menurut saya, Pemerintah dan Negara tidak serius dan bijak menyikapi dan menyelesaikan problem ini dengan kejujuran dan mekanisme serta aturan yang berlaku.
Sudah tentu suatu lahan pembangunan, pasti semua orang TERGIUR dengan faktor FINANSIAL yang ada dalam proses pembangunan itu, demikian juga dengan pembangunan di bidang Olahraga Tenis Meja Indonesia. Terkait masalah finansial, saya bertanya tanya dalam hati, ada apa sebenarnya dengan mereka yang mengejarnya dengan segala cara bahkan dengan menempuh cara-cara yang tak beretika?.
Saya sedih saja bahwa negeri ini semakin menghasilkan anak bangsa yang rakus kekuasaan, jabatan, kedudukan dan uang/dana.
Ironis memang karena mengapa kita sesama anak bangsa pecinta Tenis Meja di negeri ini harus ribut untuk menjatuhkan serta melengserkan Pengurus PB PTMSI yang SAH dan memiliki SK KONI PUSAT Serta dilantik oleh KETUM KONI.
Selanjutnya jika ingin memajukan Olahraga Tenis Meja untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa dimata dunia, mengapa kita sesama anak bangsa harus mencari cara untuk mengganggu PB PTMSI yang SAH secara aturan, sehingga Atlit dan Tenis Meja secara keseluruhan menjadi korban.
Apakah regulasinya telah diatur sehingga selain PB PTMSI yang didukung oleh 99% KONI Provinsi dan PENGPROV PTMSI di Seluruh Indonesia harus DIGANGGU dengan pengurus tenis meja lain yg disahkan oleh lembaga lain selain KONI?.
Menpora sebagai Pembantu Presiden, sebaiknya hadir dan bijak menyikapi dan menyelesaikan masalah Tenis Meja Indonesia.
Karena kehadiran bapak Menteri merupakan kehadiran negara dan pemerintah, untuk menyelesaikan masalah ini dengan arif dan bijak, tentunya sesuai aturan yg berlaku.
Pertanyaanya adalah, apakah dukungan 99% Pengprov PTMSI kepada Pengurus Besar PB PTMSI dapat dikalahkan oleh 1 atau 2 dukungan dari Pengprov kepada Pengurus lain yang bukan PB?
Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah dengan sangat aktifnya Pengurus PB PTMSI sekarang ini dalam menyelenggarakan kegiatan pertandingan secara rutin, termasuk pembinaan yang rutin akhir-akhir ini kepada para wasit dan juga termasuk penyelenggaraan PRA KUALIFIKASI PON di Samarinda awal November 2019, ini tidak menjadi bukti nyata kerjanya Bapak Peter Layardi CS yang begitu hebat dan signifikan?
Pertanyaan selanjutnya adalah, kesalahan sebesar apa yg di buat PB PTMSI sehingga harus dihadirkannya pengurus Tenis Meja lain Di Indonesia yang diangkat oleh lembaga lain untuk mengadakan kegiatan Tenis Meja lebih khusus dikegiatan atau event ke luar negeri?.
Jujurlah kita dalam membangun, karena kejujuran lebih penting dari kepintaran.
Ingatlah bahwa selagi kita tidak jujur, maka ada ketidak adilan disitu, dan yang merasa tidak adil suatu saat akan memberontak dan terus memberontak.
Sebagai saksi sejarah lepasnya TIMOR TIMUR dari pangkuan ibu pertiwi, dan yang saat ini berpindah tugas dari Timor Timur dan bekerja sebagai ASN serta hidup di tanah Papua, saya mengajak segenap kita yang ada dalam jabatan strategis untuk menjalankan amanah dengan hati nurani dan kejujuran serta bijak mengambil keputusan, serta tidak melanggar aturan dan merugikan publik. Niscaya Allah Tuhan Yang Maha Kuasa dapat memudahkan jalannya dan Memberkati anda dan tentunya ada kedamaian di NKRI yang kita cintai ini.
Karena kebijakan-kebijakan kita yang keliru, dapat melunturkan kecintaan kita terhadap NKRI yang tercinta.
Bagi saya sebagai anak bangsa yang cinta dan taat serta setia kepada Negeri ini yang biasa kita istilahlan NKRI HARGA MATI, akan tetapi kebijakan yang keliru oleh pengambil keputusan dapat sedikit melunturkan kecintaan itu dan memicu terjadinya bahasa terbalik yang pernah saya dengar yakni NKRI bisa jadi MATI HARGA.... Walaupun olahraga Tenis Meja tidak terkait dengan nuansa POLITIK BANGSA, tetapi bisa juga jadi pemicu timbulnya kekecewaan dan menambah daftar ketidak adilan diberbagai lini dan segi kehidupan dalam berbangsa dan bernegara yang kelak menjadi catatan hitam bagi anak cucu di negeri ini. Karena menurut saya, ketidakadilan adalah juga menjadi bagian atau akumulasi dari semua ketidakadilan yang terjadi dinegeri ini sehingga akhirnya dapat mengakibatkan lepasnya Timor Timur dari pangkuan Ibu Pertiwi.
Saya mendapat foto screen tulisan dari grup wasit sebelah yang berdiskusi antara lain bunyinya bahwa "TIDAK ADA WASIT PB dan wasit lainya, YANG ADA ITU WASIT NASIONAL". hahaha....
Saya merasa LUCU dengan chating diskusi seperti itu, tetapi akhirnya setelah saya renungkan barulah saya sadari bahwa POLA PIKIR, KAPABLITAS, KREDIBILITAS kitalah yang membedakan kita. Makanya saya maklumi saja dan menganggap yang chat itu kekanak-kanakan. Mengapa ? Karena Wasit PB ya wasit PB, masa wasit lain diajak pimpin pertandingan di event misalnya PRA PON atau PON yang dilaksanakan oleh PB PTMSI? hahaha lucu.
Pergerakan akhir tahun oleh oknum dan kelompok tertentu untuk mengganggu KREDIBILITAS PB PTMSI yang saat ini ramai dibincangkan menurut saya dan patut diduga adalah bahwa :
1. Tenis Meja Indonesia termasuk salah satu dari 10 cabang olahraga yg akan di Pertandingkan di PON mendatang walau pernah dicoret sehingga mulai ada pergerakan dari oknum-oknum tertentu agar bukan hanya PB PTMSI yg melaksanakan kegiatan tersebut, tetapi pengurus Tenis Meja lain yang saya anggap ilegal juga bisa ikut dilibatkan, sehingga para wasitnya juga dilibatkan nantinya, bahkan jika perlu yang melaksanakan event PON adalah bukan pengurus PB tapi PP.
Dugaaan saya selanjutnya adalah, jika usaha mereka tidak berhasil untuk bersama PB PTMSI melaksanakan event PON, maka langkah jitu terakhir mereka adalah Tenis Meja ditiadakan dipertandingkan di PON mendatang, dengan alasan Kisruh dan empatlisme kepemimpinan hehehehehehe.. (dugaan)
2. Pengurus dan kelompok serta oknum disebelah, pasti ingin menyelamatkan kelompoknya dan kelompok wasitnya, agar ikut dilibatkan dalam kegiatan PON makanya saya menduga mereka berupaya bikin gerakan tambahan, masalahnya kalo PB PTMSI yang menjadi pelaksana kegiatan PON, maka pasti WASIT yang dipakai adalah wasit PB PTMSI yang sudah teruji dan terbukti baik dan bagus.
3. Dana untuk hajatan PON mungkin cukup besar, jadi banyak orang yang TERGIUR untuk nimbrung agar bisa sama-sama merasakan berkahnya hehehe (DUGAAN)
Himbauan saya kepada Yth Bapak Menpora, antara lain adalah sbb :
1. Bapak Menpora dan jajarannya tidak perlu lagi memberi dukungan dan mengeluarkan DANA kepada Pengurus lain untuk melakukan seluruh aktifitas kegiatan Tenis Meja, baik di dalam negeri maupun di luar negeri kecuali kepada pengurus yang SAH yaitu PB PTMSI, kecuali ada udang dibalik batu, misalkan saja ada balas jasa dari pa Mentri kepada seseorang di pengurus lain karena berjasa mendorong bapak jadi Menpora.
2. Bapak Menpora mestinya diberitahu oleh bawahannya tentang PERINTAH mantan Mempora yang sekarang berada di Penjara karena dugaan kasus Korupsi, untuk mengadakan Muslub PB PTMSI setelah Bapak Taher mengundurkan diri dari Ketum beberapa waktu yang lalu. Ini menunjukan bahwa persoalan Tenis Meja Indonesia telah selesai dengan Muslub, yang pada saat itu seluruh Pengprov PTMSI memilih bapak Peter Layardi sebagai Ketum PB PTMSI.
Sejatinya, bapak Menpora dapat melihat kemauan 33 Pengurus Provinsi yang tidak mau bersatu dengan orang-orang diluar PB PTMSI yang mereka anggap sebagai perusak Tenis Meja di negri ini. Jika digabungkan Pengurus PB dan PP atau Pengurus ilegal lainnya lalu kemudian seluruh utusan Pengprov akan memilih Ketua Umum, maka mohon maaf bapak Menteri, umumnya mereka yang dari 33 Provinsi dipastikan sebagian besar memilih figur PETER LAYARDI karena ia sebagai seorang FIGUR yg mau bekerja dengan hati, berjuang tanpa pamrih, berdiri teguh disaat badai menerjangnya, berkorban serta melibatkan keanekaragaman yang sesuai dengan moto kita Bhineka Tunggal Ika dalam Pengurus PB PTMSI untuk bekerja membangun TENIS MEJA NUSANTARA.
Jika Bapak Menteri masih tetap berlaku tidak adil dalam menangani masalah ini dan berpihak kepada pihak PP, maka kecurigaan publik Tenis Meja terhadap balas jasa dan balas budi tetap akan menjadi buah bibir dikalangan insan Tenis Meja di Tanah Air, seperti yang terjadi sebulumnya (saat mantan menteri yang saat ini sedang dalam penjara menjadi Menpora).
3. Kemenpora dan KONI Pusat diharapkan bersinergi dan bersatu pendapat dan pandangan, untuk memutuskan kebijakan yang tidak menimbulkan konflik yang akhirnya merugikan Atlit dan Tenis Meja Indonesia secara keseluruhan. Ikutilah aturan yang ada, baik AD/ART KONI maupun aturan sebagaimana yang tercantum dalam SISTEM KEOLAHRAGAAN NASIONAL, sehingga semua pihak dapat dengan rela menerima keputusan dengan senang hati.
3. KOI sebaiknya memberi dukungan kepada KONI sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku dan tidak mempunyai kepentingan tertentu dan keliru membuat kebijakan sehingga terjadi kisruh di bidang Olahraga Tenis Meja.
Demikian tulisan saya ini, sebagai sumbangsih pemikiran untuk menjadi pijakan kebijakan stakeholder atau yang berkepentingan dalam mengakhiri POLEMIK yang terjadi dan demi Majunya Tenis Meja Indonesia dalam naungan PB PTMSI dibawah kepemimpinan Bapak Peter Layardi dan juga untuk mengajak para Wasit Nasional Tenis Meja tetap setia mendukung PB PTMSI.
Jika ada kata yang salah dan atau menyinggung perasaan saudara secara pribadi maupun kelompok, saya mohon maaf yang sebesar besarnya, karena kita sesama anak bangsa ingin NKRI jaya dalam Olahraga Tenis Meja sehingga perlu memberi pendapat walau harus melalui MEDIA FACEBOOK karena Media ini merupakan media tercepat, terpercaya dan dapat dibaca oleh semua anak bangsa dari kalangan bawah, menengah bahkan sampai kalangan atas.
Manokwari, 6 Januari 2020.
Hormat saya Penulis :
Tony Seigrits Ratusehaka, S.Sos
Staf pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua Barat
Goresan dari Manokwari - Stop Memecah Belah